10.25.2012

Menarik Minat Baca Anak: Let's make reading fun!

Dua bocah kecil yang ada pada foto di atas adalah keponakan saya, Leia (3) dan Shirin (5), yang sedang terkena demam Sailor Moon. Semua hal yang berbau Sailor Moon pasti akan membuat mereka, terutama Shirin, histeris. Sebenarnya dia belum lancar membaca tapi sudah bisa mengenal dan mengeja huruf. Meskipun belum bisa baca mereka berdua senang kalau diberikan buku cerita bergambar. Tetapi ketertarikan Shirin terhadap buku cerita bisa berbeda-beda, tergantung sejauh mana dia mengenal karakter itu. Adiknya, Leia yang suka Strawberry on The Shortcake juga demikian. Ternyata  pengenalan karakter untuk menarik minat baca anak itu perlu banget. Contohnya seperti liputan Feature VOA tanggal 08/10/2012, tentang penerbit buku di US yang berlomba-lomba menarik minat baca anak dengan menghadirkan karakter yang ada dalam buku ke pameran. Metode itu mungkin hampir sama dengan cara penerbit di Indonesia saat pameran buku. FYI aja, saya kerja di penerbit buku, dan cara itu pun juga diterapkan :D

Nah, yang menarik dalam liputan tersebut adalah selain menampilkan karakter dalam buku ke pameran, ternyata ada juga acara tv di Amerika yang khusus membedah buku. Di Indonesia belum ada acara tv yang khusus membahas buku seperti itu. Mungkin ada, tetapi hanya sesekali itupun dibahas di talkshow atau berita ringan saat akhir pekan. Jadi gak heran jika minat baca publik Amerika begitu besar, sampai-sampai sedang nunggu dan berdiri di subway pun sambil baca buku lho! Bahkan ada gelandangan yang meminta-minta sambil membaca.

Photo credit: undergroundnewyorkpubliclibrary.com
Kebiasaan membaca merupakan sesuatu  yang penting dan fundamental yang harus dikembangkan sejak dini. Mengapa membaca begitu sangat penting? Dr. Seuss berkata "The more that you read, the more things you will know. the more that you learn, the more places you'll go". Membaca mempunyai peran sebagai dasar kualifikasi tertentu seseorang mencapai prestasi. Dengan membaca seseorang memperoleh pengetahuan atau informasi. Contohnya, seorang pelajar harus mempelajari atau membaca sejumlah bacaan dalam rangka menuntut ilmu. Begitu pula dengan pengajar yang harus didukung dengan kegiatan membaca untuk memperbarui pengetahuannya. Ketika membuat tulisan ini, saya pun harus mencari dan membaca berbagai referensi.  

Yang membuat sedih adalah minat baca di Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga kita yaitu Singapura dan Malaysia. Padahal besarnya minat baca suatu bangsa bisa menjadi tolak ukur kemajuan bangsa tersebut. Lalu mengapa minat baca di Indonesia tergolong rendah? Salah satu faktor karena pengaruh rendahnya minat baca di lingkungan keluarga. Menurut saya, keluarga merupakan lingkungan strategis untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Jika anak-anak tidak suka membaca, bisa jadi karena orang tua yang menanamkan minat baca dengan cara yang kaku dan memaksa. Padahal membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan merupakan kegiatan yang dapat mempererat hubungan orang tua dan anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca anak antara lain:
1) Mengenalkan buku yang kita baca/sukai waktu kecil ke anak-anak. Contohnya seperti Shirin yang dikenalkan dengan Sailor Moon, mungkin efeknya dia menjadi anak yang salah jaman... hihihi :p
2) Memberi sumber bacaan yang sesuai dengan minat dan hobi anak, misalnya anak laki-laki yang suka bermain sepak bola bisa diberikan komik Kapten Tsubasa (duhh.. lawas ya, maklum deh anak 90an :p)

Photo credit: clipart.com
3) Mendongeng. "You're never too old, too wacky, too wild, to pick up a book and read to a child"--Dr. Seuss. Jadi, bacakanlah cerita untuk mereka, atau berganti peran, minta mereka membaca untuk anda. Kids are never too old to be read to or let your kids read to you. Ketika bercerita mungkin bisa sambil direkam, seperti pengalaman saya kecil dulu. Saya senang membacakan cerita untuk orang lain, saking narsisnya sampai saya rekam supaya bisa didengar berulang-ulang karena ada perasaan yang lucu ketika mendengar suara sendiri, hehe :P
4) Mendengarkan audiobook. Audiobook biasanya disertakan juga dengan bukunya. Jadi dalam kegiatan ini anak tidak hanya dilatih untuk membaca, tetapi juga dilatih untuk fokus mendengarkan sebuah cerita. Waktu kecil saya senang sekali mendengarkan audiobook dari kaset. Salah satu judul yang saya ingat adalah "Alberto si Prajurit Timah", yang kemudian baru saya tahu ternyata cerita tersebut diadaptasi dari dongeng "The Steadfast Tin Soldier" karya Hans Christian Andersen. Ahh ceritanya sedih banget.. saya sampai nangis.
5) Dan cara yang paling baik menurut saya adalah menjadi role model bagi mereka. Kalau mereka melihat orang dewasa membaca, mereka akan menganggap membaca adalah aktivitas yang menyenangkan dan seru sehingga mereka akan mengikutinya.

Menumbuhkan kebiasaan membaca kepada masyarakat terutama pada anak sangat penting. Hal itu terkait dengan membuka wacana baru dan menambah wawasan untuk perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi. So, read every day. Read together. Let's make reading fun!

Referensi: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |

5 comment:

Anonymous said...

Setujuuuu... aku mulai suka baca mungkin karena seneng baca komik.. abis itu mulai baca novel tebel2.. sekarang kalo lagi bosen, ya tinggal modal buku aja udah seneng deh.. ^^

Leny said...

betul betul... membaca itu salah satu zen moment buatku selain menggambar :D

Anonymous said...

Numpang memberi info buku anak........ Isinya dengan pesan moral mendidik yang uniknya harus bisa ditangkap oleh orang tua untuk ditransferkan pada sang buah hati tercinta


http://www.leutikaprio.com/produk/110225/bacaan_anak/1111327/dongeng_mama/11092076/mama_deora

Dedi said...

kaset cerita Petualangan Alberto...!! hehe aku juga punya kaset itu waktu kecil, bikinan Sanggar Cerita. sungguh masa kecil yg indah...

Jeng Ranum said...

Reading is fun!
Sampai beberapa tahun yang lalu, saya belum bisa tidur malam kalau belum melahap buku, minimal 2 halaman lahh... *kecanduan*

Post a Comment

Thank you for sharing your thoughts ☺