Nah, yang menarik dalam liputan tersebut adalah selain menampilkan karakter dalam buku ke pameran, ternyata ada juga acara tv di Amerika yang khusus membedah buku. Di Indonesia belum ada acara tv yang khusus membahas buku seperti itu. Mungkin ada, tetapi hanya sesekali itupun dibahas di talkshow atau berita ringan saat akhir pekan. Jadi gak heran jika minat baca publik Amerika begitu besar, sampai-sampai sedang nunggu dan berdiri di subway pun sambil baca buku lho! Bahkan ada gelandangan yang meminta-minta sambil membaca.
Photo credit: undergroundnewyorkpubliclibrary.com |
Yang membuat sedih adalah minat baca di Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga kita yaitu Singapura dan Malaysia. Padahal besarnya minat baca suatu bangsa bisa menjadi tolak ukur kemajuan bangsa tersebut. Lalu mengapa minat baca di Indonesia tergolong rendah? Salah satu faktor karena pengaruh rendahnya minat baca di lingkungan keluarga. Menurut saya, keluarga merupakan lingkungan strategis untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Jika anak-anak tidak suka membaca, bisa jadi karena orang tua yang menanamkan minat baca dengan cara yang kaku dan memaksa. Padahal membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan merupakan kegiatan yang dapat mempererat hubungan orang tua dan anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca anak antara lain:
1) Mengenalkan buku yang kita baca/sukai waktu kecil ke anak-anak. Contohnya seperti Shirin yang dikenalkan dengan Sailor Moon, mungkin efeknya dia menjadi anak yang salah jaman... hihihi :p
2) Memberi sumber bacaan yang sesuai dengan minat dan hobi anak, misalnya anak laki-laki yang suka bermain sepak bola bisa diberikan komik Kapten Tsubasa (duhh.. lawas ya, maklum deh anak 90an :p)
Photo credit: clipart.com |
4) Mendengarkan audiobook. Audiobook biasanya disertakan juga dengan bukunya. Jadi dalam kegiatan ini anak tidak hanya dilatih untuk membaca, tetapi juga dilatih untuk fokus mendengarkan sebuah cerita. Waktu kecil saya senang sekali mendengarkan audiobook dari kaset. Salah satu judul yang saya ingat adalah "Alberto si Prajurit Timah", yang kemudian baru saya tahu ternyata cerita tersebut diadaptasi dari dongeng "The Steadfast Tin Soldier" karya Hans Christian Andersen. Ahh ceritanya sedih banget.. saya sampai nangis.
5) Dan cara yang paling baik menurut saya adalah menjadi role model bagi mereka. Kalau mereka melihat orang dewasa membaca, mereka akan menganggap membaca adalah aktivitas yang menyenangkan dan seru sehingga mereka akan mengikutinya.
Menumbuhkan kebiasaan membaca kepada masyarakat terutama pada anak sangat penting. Hal itu terkait dengan membuka wacana baru dan menambah wawasan untuk perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi. So, read every day. Read together. Let's make reading fun!
Referensi: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
5 comment:
Setujuuuu... aku mulai suka baca mungkin karena seneng baca komik.. abis itu mulai baca novel tebel2.. sekarang kalo lagi bosen, ya tinggal modal buku aja udah seneng deh.. ^^
betul betul... membaca itu salah satu zen moment buatku selain menggambar :D
Numpang memberi info buku anak........ Isinya dengan pesan moral mendidik yang uniknya harus bisa ditangkap oleh orang tua untuk ditransferkan pada sang buah hati tercinta
http://www.leutikaprio.com/produk/110225/bacaan_anak/1111327/dongeng_mama/11092076/mama_deora
kaset cerita Petualangan Alberto...!! hehe aku juga punya kaset itu waktu kecil, bikinan Sanggar Cerita. sungguh masa kecil yg indah...
Reading is fun!
Sampai beberapa tahun yang lalu, saya belum bisa tidur malam kalau belum melahap buku, minimal 2 halaman lahh... *kecanduan*
Post a Comment
Thank you for sharing your thoughts ☺